BIODATA CGP ANGKATAN IV
SEKOLAH : SDN 1 ANTAR BRAK
KABUPATEN : TANGGAMUS
PROVINSI : LAMPUNG
MODEL JURNAL : Connection, Challange, Concept, Change (4C)
Filosofi pemikiran Kihajar Dewantara sangat banyak sekali, Tentu saja yang melatar belakangi Kihajar Dewantara untuk melakukan terobosan dalam dunia pendidikan adalah memberikan kesempatan belajar bagi seluruh masyarakat pribumi pada zaman kolonial, Yang mana pada zaman itu yang diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan adalah hanya anak-anak bangsawan dan pegawai pemerintahan karena untuk mendidik calon-calon pegawai. Oleh sebab itu Kihajar Dewantara membuat taman siswa agar seluruh anak-anak pribumi bisa merasakan pendidikan yang sama. Kihajar Dewantara tentu saja bukan tanpa alasan membuat sebuah sekolah yang diberi nama Taman Siswa, Hal ini karena "Taman" dianggap sebuah tempat yang menyenangkan bagi anak-anak, Sehingga anak-anak yang datang merasakan seperti hal nya bermain, Dan inilah yang menjadi salah satu kodrat yang dimiliki oleh anak-anak. Tentu saja dari filosofi-filosofi yang di canangkan oleh Kihajar Dewantara tadi sangat erat kaitannya dengan pendidikan guru penggerak, Karena salah satu tujuan guru penggerak adalah menghamba pada siswa, Artinya siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat dan untuk menggali potensi sesuai dengan keinginan mereka. Pada abad ke 21 ini diharapkan sekolah bukan hanya menuntut anak-anak untuk menerima dan memahami semua peajaran, Namun disini anak-anak dipersilahkan untuk berpendapat sesuai pemahaman mereka dan juga bebas mengeksplorasi potensi yang mereka miliki. Ini tentu sangat berkaitan engan guru penggerak, Guru penggerak disinilah yang diharapkan nantinya akan menularkan ilmu yang didapat dari pendidikan kepada guru-guru lain agar terwujudnya merdeka.
Semua narasumber yang sudah menyampaikan materi sangat bagus dan sesuai dengan filosofi Kihajar Dewantara. Namun saya pribadi dalam melaksanakan praktik pembelajaran selama ini memang belum sepenuhnya mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan oleh beberapa narasumber, Alasannya saya belum menemukan ide atau gagasan yang akan saya terapkan dikelas saya, Karena saya mengajar mata pelajaran di Sekolah Dasar yang memiliki 6 tingkat kelas, Tentu dalam setiap tingkatannya harus ada pembeda dalam menciptatakan suasana belajar yang asyik, menarik, menyenangkan, dan juga berpusat pada murid. Salah satu contoh, Jika saya mengajar pada kelas 5 dan 6 mungkin saya bisa menerapkan model pembelajaran diskusi atau demonstrasi, Namun saat saya mengajar dikelas rendah seperti kelas 1, 2, dan 3 tentu saja model pembelajaran diskusi atau demonstrasi akan sulit dilaksanakan karena pada dasarnya anak-anak pada tingkat bawah masih senang melakukan pembelajaran dengan cara bermain, bercerita, dan juga belajar yang mengajak mereka untuk berimajinasi.
Dari beberapa materi-materi yang sudah disampaikan oleh beberapa narasumber ada beberapa hal penting yang bagi saya ini menjadi sebuah konsep yang nantinya akan saya bawa dan juga saya implementasikan selama menjadi Calon Guru Penggerak bahkan saat saya telah menjadi Guru Penggerak. Beberapa hal yang saya ingat dan menjadi konsep bagi saya yaitu bahwa kita sebagai pendidik jangan pernah menuntut anak-anak untuk bisa memahami apa yang kita sampaikan, Namun kita harus merangsang mereka untuk dapat menyimpulkan atau menemukan gagasan sendiri sesuai pemahaman dan nalar mereka. Contohnya saat kita menyampaikan bahwa Qada dan Qadar artinya adalah takdir baik dan takdir buruk, Maka saat ada siswa yang mengatakan bahwa Qada dan Qadar adalah takdir yang bisa dirubah dan takdir yang tidak bisa dirubah, Kita lantas tidak boleh mengatakan bahwa pendapatnya adalah salah. Karena itu merupakan hasil pemahaman dan nalar dari yang mereka kuasai. Sebagai guru kita harus menguatkan dari apa yang telah disampaikan oleh siswa agar mereka merasa dihargai dan juga tidak patah semangat dalam mengemukakan pendapat.
Setelah memahami dan merenungkan dari materi-materi yang saya dapat, Maka saya ingin melakukan perubahan dalam melakukan pembelajaran disekolah ataupun dikelas sesuai dengan pengalaman - pengalaman baru yang telah sayta dapatkan dalam pendidikan guru penggerak ini. Aksi nyata saya yang akan saya rencanakan adalah :
Pada siswa kelas tinggi saya akan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok ataupun demonstrasi, Hal ini sesuai dengan salah satu 6 prinsip dasar profil pendidikan pancasila yang dikemukakan oleh Kihajar Dewantara yakni "Gotong Royong", Dengan begitu siswa akan terbiasa saling berbagi ide dan pendapat serta menyempurnakan hasil gagasan mereka. Sedangkan untuk kelas rendah perubahan yang akan saya lakukan dalam metode pembelajarannya adalah dengan cara metode "Read aloud" atau membacakan cerita kepada anak-anak melalui buku bacaan, Hal ini untuk merangsang daya imajinasi anak dan juga mempermudah anak dalam membaca tanpa mengeja, Namun cukup bercerita dengan menunjukkan gambar yang ada dalam buku tersebut. Selain itu saya juga akan mengkombinasikan dengan cerita menggunakan alat peraga boneka, Hal ini akan memicu daya tarik anak untuk belajar dan menemukan hal-hal baru dari apa yang kita sampaikaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar